jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama PalmCo Jatmiko K. Santosa menyampaikan perusahaan merealisasikan roadmap dekarbonisasi yang menargetkan penurunan emisi hingga 54,46 persen dari skenario bisnis seperti biasa (business as usual) hingga 2030.
Salah satunya direalisasikan lewat pabrik Gas Biometan Terkompresi (CBG) pertama di Indonesia yang memanfaatkan limbah cair pabrik kelapa sawit resmi.
Pembangunan itu di bawah sub holding perkebunan PTPN III Persero.
Peletakan batu pertama pabrik CBG di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Tinjowan, Simalungun, berlangsung pada akhir pekan lalu.
Pabrik ini merupakan hasil kerja sama antara PalmCo dengan PT reNIKOLA Primer Energi, perusahaan energi hijau asal Malaysia.
"Pembangunan itu menjadi tonggak penting dalam pengembangan energi terbarukan dari komoditas sawit," ujar Jatmiko dikutip, (15/9).
Dia menuturkan proyek itu merupakan milestone besar bagi perusahaan dalam mengimplementasikan solusi energi hijau berbasis kelapa sawit.
"Dengan kapasitas produksi sekitar 162.000 MMBTU per tahun, pabrik CBG Tinjowan berpotensi mengurangi emisi karbon hingga 30.000 ton CO? setiap tahun—setara dengan emisi ribuan kendaraan bermotor," ujar Jatmiko.