jateng.jpnn.com, SEMARANG - Lawang Sewu Short Film Festival (LSSFF) 2025 resmi diluncurkan di Gedung Baru Ki Nartosabdho, kompleks Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Kota Semarang, Senin (15/9).
Festival film pendek bertajuk Seribu Pintu Semarang Berkisah ini diharapkan melahirkan talenta baru perfilman dari Ibu Kota Jawa Tengah.
Ketua Komite LSSFF 2025 Samuel Watimenna menyebut festival ini menjadi ruang untuk mengangkat keberagaman budaya hingga isu sosial yang hidup di tengah masyarakat.
Menurutnya, film pendek dapat berperan sebagai pintu masuk cerita personal sekaligus universal.
"Film bisa mengangkat keberagaman budaya, narasi lokal, serta isu sosial di masyarakat. Beberapa tahun terakhir, khususnya 2024, industri perfilman Indonesia tumbuh pesat," ujarnya.
Dia merujuk pada laporan PwC Indonesia dan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia yang memprediksi pendapatan industri layar meliputi film, animasi, dan video akan meningkat dari Rp 90,9 triliun pada 2022 menjadi Rp 109,6 triliun pada 2027.
"Diharapkan film pendek menjadi media untuk membuka pintu-pintu cerita lokal yang personal dan universal," kata Anggota DPR RI tersebut.
Hanung Bramantyo Anugroho yang hadir sebagai dewan juri menyebut film pendek adalah karya yang lahir dari idealisme personal pembuatnya.