bali.jpnn.com, DENPASAR - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) membentuk tim untuk melakukan evaluasi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ayung yang ekosistemnya dalam kondisi kritis.
Evaluasi lingkungan ini dilakukan setelah terjadi banjir besar di sejumlah wilayah di Provinsi Bali, pada Rabu (10/9) lalu.
Menurut Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLH/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Rasio Ridho Sani, tim sudah dikerahkan untuk mendukung evaluasi KLHS yang dilakukan di Bali.
"Menteri LH (Hanif Faisol Nurofiq) menugaskan tim kami melakukan Kajian Lingkungan Hidup Strategis untuk memastikan pada jangka panjang permasalahan banjir di Provinsi Bali ini bisa diatasi," ujar Rasio Ridho Sani dilansir dari Antara.
Berdasar data Pemprov Bali, dari total 49.500 hektare luas kawasan DAS Ayung, hanya sekitar 1.500 hektare atau tiga persen yang masih berhutan.
Padahal, secara ekologis minimal dibutuhkan 30 persen agar ekosistem tetap berfungsi optimal.
"Kami mendorong dilakukannya evaluasi KLHS, Kajian Lingkungan Hidup Strategis, di wilayah Provinsi Bali," kata Rasio Ridho Sani.
Rasio Ridho Sani mengatakan Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq telah meninjau kondisi lokasi banjir yang terjadi di sejumlah daerah di Bali beberapa waktu lalu.