jpnn.com, LAMPUNG - Kepolisian Daerah (Polda) Lampung menegaskan penanganan bencana banjir tidak hanya berfokus pada aspek fisik, tetapi juga psikologis dan keamanan.
Selain mengevakuasi korban, Polri menyalurkan bantuan logistik, mendirikan posko darurat, dan menyiapkan program trauma healing bagi warga terdampak.
Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika menyatakan Polri berkomitmen hadir di tengah masyarakat dengan bersinergi bersama TNI, pemerintah daerah, dan lembaga kemanusiaan.
“Kami ingin memastikan evakuasi berjalan lancar, kebutuhan pengungsi terpenuhi, dan masyarakat mendapatkan pendampingan psikologis,” ujar Irjen Pol Helmy Santika, Jumat (12/9/2025).
Saat ini sebanyak 37 personel Polri telah diterjunkan di dua lokasi banjir di Lampung Barat untuk membantu 95 kepala keluarga terdampak.
Data sementara menunjukkan terdapat enam rumah rusak berat, tiga rusak sedang, dan 86 rumah rusak ringan akibat banjir.
Personel juga diperbantukan untuk membantu evakuasi barang berharga, membersihkan rumah warga, serta menyediakan air bersih bersama masyarakat dan TNI.
Helmy menambahkan, trauma healing menjadi perhatian penting karena dampak bencana tidak hanya menimpa fisik tetapi juga psikologis warga.