BPOM Temukan BPA Berlebih di Galon, Pakar Ingatkan Dampak Serius

3 hours ago 4

BPOM Temukan BPA Berlebih di Galon, Pakar Ingatkan Dampak Serius

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

BPA Berlebih di Galon bisa berdampak serius pada kesehatan. Foto: JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Paparan bahan kimia Bisphenol A (BPA) dalam jangka panjang berisiko menimbulkan dampak serius bagi kesehatan, terutama jika melebihi ambang batas aman.

BPA dikenal sebagai senyawa pengganggu hormon (endokrin) yang dapat memicu gangguan reproduksi, masalah perkembangan otak pada anak, hingga meningkatkan risiko diabetes dan penyakit jantung.

BPA banyak ditemukan pada kemasan plastik berbahan polikarbonat, seperti galon guna ulang air minum, botol bayi, wadah makanan, hingga lapisan dalam kaleng. Karena kemasan tersebut dipakai berulang kali, risiko pelepasan BPA ke dalam makanan atau minuman semakin tinggi.

“Pelepasan BPA terjadi akibat peluruhan material plastik saat bersentuhan dengan air pada suhu dan waktu tertentu,” ujar Profesor Mochamad Chalid, pakar polimer Universitas Indonesia, Rabu (10/9).

Menurutnya, proses ini berpotensi terjadi selama distribusi galon dari pabrik hingga ke konsumen.

Hasil pemeriksaan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan enam daerah dengan kadar BPA pada galon guna ulang melebihi ambang batas aman 0,06 bagian per sejuta (ppm).

Daerah tersebut antara lain Medan, Bandung, Jakarta, Manado, Banda Aceh, dan Aceh Tengah.

Sejumlah riset internasional juga memperkuat temuan tersebut. Studi Harvard pada 2009 mencatat penggunaan kemasan polikarbonat selama satu minggu dapat meningkatkan kadar BPA dalam urin hingga 69 persen.

Paparan BPA melebihi ambang batas pada galon guna ulang terbukti berbahaya dan berisiko gangguan kesehatan.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |