jpnn.com, JAKARTA - Obat herbal Indonesia memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang. Melalui pengembangan produk berkualitas, dukungan pemerintah, dan peningkatan kesadaran masyarakat, Indonesia bisa menjadi pemain utama dalam industri obat herbal global.
Ditambah lagi dengan pasar global yang juga makin terbuka terhadap produk herbal, termasuk fitofarmaka dari Indonesia, dengan beberapa negara ASEAN menunjukkan minat yang tinggi terhadap produk-produk ini.
Hal ini terlihat dari ekspor perdana yang dilakukan Herbalife ke Malaysia. Perusahaan ini mengirimkan produk herbal andalannya, Immunoturmeric ke negeri jiran tersebut.
Langkah tersebut menjadi tonggak penting dalam misi berkelanjutan Herbalife Indonesia untuk menghadirkan produk kesehatan berkualitas tinggi berbahan baku lokal ke pasar internasional yang lebih luas.
"Produk ini telah mendapat sambutan yang baik di Tanah Air," kata Director & General Manager Herbalife Indonesia, Oktrianto Wahyu Jatmiko, Selasa (29/7).
Immunoturmeric dikembangkan melalui kerja sama dengan peneliti dari Universitas Sanata Dharma serta didukung penuh oleh PT. Phytochemindo Reksa. Diformulasikan dengan kandungan ekstrak Curcuma domestica (Curcuma longa) sebanyak 336 mg per kapsul dengan menggunakan teknologi nanopartikel yang canggih, sehingga memastikan penyerapan optimal untuk mendukung sistem imun tubuh.
“Pemasaran ke Malaysia dengan nama dagang TurmeriX 336mg memperluas jangkauannya, dengan memanfaatkan formulasi dan teknologi yang sama, juga melalui jaringan Distributor Independen Herbalife di Malaysia,” ujarnya.
Ekspor perdana ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam berkontribusi terhadap perekonomian dan komunitas lokal, khususnya melalui kemitraan dengan petani kunyit di Jawa Tengah.