Senjata Ampuh Indonesia Keluar dari Jerat Impor Komponen Kapal

1 hour ago 13

Oleh: Ahlan Zulfakhri - Praktisi perkapalan saat ini bekerja di China

Senjata Ampuh Indonesia Keluar dari Jerat Impor Komponen Kapal

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Praktisi perkapalan saat ini bekerja di China, Ahlan Zulfakhri. Foto: Source for JPNN.com

jpnn.com - Indonesia, negara maritim terbesar di dunia dengan 17.504 pulau, menghadapi ironi yang menyakitkan.

Meski dikelilingi lautan dan memiliki 250 galangan kapal aktif, namun Indenesia masih bergantung pada impor untuk 70 persen komponen kapal.

Setiap tahun, devisa senilai 1,8-2,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS) mengalir keluar hanya untuk membeli mesin kapal, sistem navigasi, dan material maritim dari luar negeri.

Padahal, dengan pendekatan yang tepat, Indonesia berpotensi menjadi pemain penting industri perkapalan regional.

Ketergantungan ini bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga kedaulatan. Bayangkan jika terjadi krisis geopolitik atau gangguan rantai pasok global seperti pandemi COVID-19.

Industri perkapalan kita akan lumpuh karena tidak bisa mendapatkan komponen vital. Armada nasional yang terdiri dari 2.335 kapal berbendera Indonesia akan kesulitan beroperasi optimal.

Ini adalah kerentanan strategis yang harus segera diatasi.

Namun, bukan berarti kita harus putus asa. Indonesia memiliki potensi yang belum dimanfaatkan optimal.

Indonesia dikelilingi lautan dan memiliki 250 galangan kapal aktif, namun negara ini masih bergantung pada impor untuk 70 persen komponen kapal.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |