jpnn.com, JAKARTA - Pakar komunikasi politik Emrus Sihombing, menilai berbagai serangan buzzer terhadap Pertamina yang muncul belakangan ini bukan terjadi secara alami.
Emrus menduga ada upaya sistematis dari mafia migas untuk menjatuhkan kredibilitas dan mendeskriditkan pemerintah lewat Pertamina.
“Serangan buzzer kepada Pertamina adalah sebuah target dari mafia migas untuk menjatuhkan Pertamina yang selama ini menjadi salah satu perusahaan plat merah yang menguasai energi nasional, berbagai cara untuk menjatuhkan Pertamina,” kata Emrus saat dihubungi, Senin (24/11).
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pelita Harapan (UPH) ini menjelaskan, mafia migas menggunakan buzzer atau pendengung sebagai senjata opini untuk melemahkan posisi Pertamina di mata publik.
Langkah tersebut, kata Emrus, dilakukan agar Pertamina dianggap gagal mengelola energi nasional.
“Mafia migas manfaatkan buzzer untuk kepentingan migas agar hancurkan Pertamina tidak bisa menjadi pengendalian energi nasional,” jelasnya.
Emrus menekankan pentingnya dukungan publik terhadap Pertamina di tengah situasi ini. Sebab, ia melihat perlawanan mafia migas akan terus terjadi selama Pertamina memperkuat tata kelola dan struktur pengendalian energi.
“Masyarakat harus mendukung untuk selamatkan Pertamina dari buzzer yang dimiliki mafia migas, semua pihak lawan mafia migas agar Pertamina maju,” ucapnya.






































