jpnn.com, YOGYAKARTA - Dua seniman besar dari dua bangsa akan bertemu dalam momen bersejarah. Bunta Inoue, pelukis kontemporer Jepang yang dikenal sebagai Art Maniac, dan Nasirun, maestro seni rupa Indonesia yang menyatukan tradisi Jawa dan ekspresi modern. Pertemuan itu akan berlangsung di Galeri Nasirun, Yogyakarta, Kamis (7/8).
Pertemuan bersejarah ini merupakan tindak lanjut dari salah satu kegiatan Expo 2025 Osaka–Kansai, Jepang. Pekan lalu, Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko, mantan Panglima TNI (2013-2015) bertemu dengan pewaris generasi ke-19 dari keluarga Tokugawa, salah satu klan paling berpengaruh dalam sejarah Jepang. Mereka menjadi pembicara utama dalam diskusi yang bertema “Peace, Human Security, & Dignity.
"Sebagai aktor formal, saya sudah selesai. Tetapi sebagai prajurit, saya adalah prajurit yang tidak pernah mati: old soldier never die. Kini saya juga berkomitmen untuk memilih jalur budaya sebagai arena salah satu perjuangan untuk kemajuan bersama," ujar Moeldoko dalam materi diskusinya.
Pertemuan akan berlangsung di Galeri Nasirun, Wates, sebuah ruang seni yang telah menjadi pusat inspirasi dan spiritualitas kebudayaan Indonesia kontemporer. Ini bukan sekadar temu sapa antar seniman, melainkan langkah lanjut dari visi diplomasi budaya yang digagas Moeldoko atas prakarsa forum Sakuranesia “Friend-Ship” Japan–Indonesia Cultural Dialogue di Paviliun Indonesia, Expo Osaka 2025.
Bunta Inoue dikenal dengan karya-karyanya yang memadukan filosofi Zen, teknik tradisional Jepang seperti washi dan emas lembaran, serta kesadaran ekologis, datang membawa semangat “INSPIRATIONS”—serangkaian karya yang mengolah warisan spiritual Jepang dalam bahasa visual global. Di sisi lain, Nasirun mewakili denyut kebudayaan Nusantara: dari wayang kulit, mitologi Jawa, hingga satire sosial dalam bentuk lukisan dan instalasi.
Keduanya mewakili kekuatan budaya sebagai diplomasi soft power, yang tidak bersaing untuk menang, tetapi bersanding untuk memahami. Pertemuan ini tidak hanya menjadi peristiwa kesenian, tetapi juga peristiwa politik dalam pengertian tertinggi: membangun negara berperasaan, sebagaimana diungkap Moeldoko di Osaka.
Dalam konteks global yang penuh ketegangan geopolitik dan krisis iklim, dialog antarbudaya seperti ini membawa pesan perdamaian, martabat manusia, dan empati lintas batas.
Dalam pertemuan nanti, Bunta Inoue dan Nasirun diharapkan bisa memulai kerja sama seni yang menjanjikan: pertukaran karya, kolaborasi pameran lintas negara, serta program residensi untuk seniman muda Indonesia dan Jepang.