jpnn.com, SURABAYA - Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media (KPM) Kemkomdigi, Fifi Aleyda Yahya menuturkan penguatan literasi digital menjadi kunci untuk menciptakan ruang digital yang sehat dan bertanggung jawab.
Pernyataan tersebut disampaikannya saat membuka kegiatan Indonesia.go.id Goes to Campus: Your Story, Our Nation di Universitas Dr. Soetomo, Surabaya Rabu (19/11).
Batas antara ruang privat dan publik di media sosial makin kabur. Karena itu, kemampuan publik mengolah pesan menjadi bagian penting demokrasi modern.
Kesadaran atas dinamika inilah yang mendorong Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) memperkuat literasi digital publik, terutama bagi generasi muda yang aktif bersuara di ruang digital.
“Dalam ruang digital di mana setiap orang dapat bereaksi dan berbagi, satu kesalahan kecil bisa memicu resonansi sosial yang besar. Namun ruang yang sama juga menyimpan potensi luar biasa untuk berkarya dan memperkenalkan nilai-nilai kebangsaan,” ujar Fifi.
Tiga pilar yang harus diperkuat masyarakat untuk ikut menciptakan ruang digital yang sehat, pertama kemampuan bernarasi, menulis dan menyampaikan pesan publik yang relevan, etis, dan bermakna.
Kedua kompetensi komunikatif digital, mengelola pesan, konteks, dan konsekuensi di ruang terbuka.
“Ketiga sumber terpercaya yang mengutamakan verifikasi sumber utama (A1) untuk meningkatkan kredibilitas informasi,” tutur Fifi.





































