jpnn.com - SURABAYA – Timnas Indonesia tidak mampu membobol gawang Lebanon pada laga FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Senin (9/9) malam.
Meski Timnas Indonesia mendominasi permainan, terutama pada babak pertama, tetapi tidak satu pun gol tercipta.
Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert menilai taktik bertahan yang diterapkan Lebanon menjadi kendala utama bagi skuad Garuda untuk mencetak gol hingga pertandingan berakhir imbang 0-0.
"Kalau melihat cara Lebanon bermain, mereka benar-benar bertahan rapat di area sendiri. Itu membuat situasi mencetak gol lebih sulit. Kami sudah berusaha menyerang dan menciptakan peluang, tetapi sayangnya tidak ada gol," kata Kluivert saat konferensi pers setelah pertandingan.
Selain itu, dia juga menyebut suasana pertandingan yang sempat memanas karena terjadi beberapa konflik dengan pemain lawan maupun wasit, juga menjadi faktor lainnya.
Namun, dirinya bersyukur tidak ada penggawa Garuda yang cedera setelah pertandingan melawan Lebanon.
"Saya hanya ingin pertandingan bersih, apalagi kami punya dua laga penting bulan depan. Semua pemain harus tetap sehat," ucapnya.
Lebih lanjut, mantan penyerang timnas Belanda itu mengaku sudah melihat perkembangan positif dari skuad Garuda selama 10 hari terakhir, yang dinilainya mampu memahami filosofi permainan yang ia terapkan.