jpnn.com, JAKARTA - CEO Trader Ardy mengatakan tanpa bekal pengetahuan mengenai analisis fundamental pasar, investor bisa terjebak hanya tebak-tebakan hasil data news.
Sebab, data-data ekonomi termasuk high impact news yang memberikan pergerakan pasar ekstrim sehingga trader dapat memanfaatkannya untuk mendapatkan volatility besar dalam waktu singkat tanpa perlu berlama-lama melihat chart.
Data itu adalah FOMC meetings, NonFarm Payrolls (NFP), Consumer Price Index (CPI), Gross Domestic Product (GDP), Interest rates (tingkat suku bunga).
Oleh karena itu, seorang trader profesional yang sudah 15 tahun berkarier itu membekali trader-trader pemula dengan bukunya “Analisis Fundamental teori ekonomi makro dan data statistik”.
Ardy memulai belajar trading forex secara otodidak pada usia 20 tahun. Setelah mengalami kerugian di awal perjalanannya, ia melakukan evaluasi mendalam dan menemukan formula trading yang efektif baginya.
Di usia 25 tahun, ia berhasil mencapai Rp 1 Miliar pertamanya dan kemudian mendapatkan kesempatan untuk berkarir di institusi keuangan global.
Dalam bukunya, Ardy menjelaskan cara membaca berita ekonomi makro dan cara memanfaatkannya saat trading.
Cara menganalisis data ekonomi dengan menggunakan statistik agar trading lebih terarah saat trading news.






































