jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Hendri Satrio atau Hensat menyebut semua pihak seharusnya tidak terburu-buru menghakimi pernyataan legislator Deddy Yevri Sitorus terkait gaji anggota DPR RI tanpa memahami konteks secara utuh.
Hensat berkata demikian demi merespons desakan Deddy dinonaktifkan yang heboh di media sosial dengan menggunakan video lama yang dipotong.
“Menurut saya harus dilihat the whole context, ya," kata dia kepada awak media, Jumat (5/9).
Menurut Hensat, desakan menonaktifkan Deddy di media sosial tak bisa begitu saja dikabulkan. Toh, dasar tekanan politis memakai pernyataan yang tak sesuai konteks.
"Ya, yang paling penting itu bagaimana yang dilakukan Deddy itu bermanfaat bagi rakyat yang dia wakili,” ujarnya.
Hensat melanjutkan kinerja seharusnya menjadi tolok ukur utama saat publik mendesak penonaktifan legislator.
Dia menyebutkan partai tak perlu goyah menonaktifkan legislator ketika kinerja anggota DPR di daerah pemilihan mereka diakui rakyat.
"Selama rakyat yang dia wakili happy dengan kinerjanya Deddy, ya, menurut saya semestinya PDIP juga happy,” ujar Hensat.