jatim.jpnn.com, MADIUN - Bendungan Dawuhan di Desa Plumpungrejo, Kecamatan Wonoasri, mengalami penurunan volume air cukup signifikan selama musim kemarau tahun ini.
Petugas Operasi Bendungan Dawuhan Agung Wirasat menyebutkan ketinggian muka air saat ini berada di angka 7,8 mdpl dengan sisa tampungan sekitar 400 ribu meter kubik, padahal kapasitas normal bendungan bisa mencapai 3,9 juta meter kubik.
“Penutupan pintu air baru akan dilakukan bila debit menyentuh angka 200 ribu meter kubik,” jelasnya, Kamis (11/9).
Meski debit menurun, suplai air irigasi masih menjangkau sekitar 1.273 hektare sawah yang tersebar di tiga kecamatan, yakni Wonoasri, Balerejo, dan Madiun.
Namun, Agung mengakui distribusi tidak merata karena ada kerusakan jaringan serta kebocoran saluran di beberapa titik.
“Untuk wilayah di bagian ujung saluran, pasokan air memang sudah terhenti, tetapi secara umum aliran masih cukup untuk mendukung musim tanam ketiga,” jelasnya.
Dia menambahkan keberadaan Bendungan Dawuhan menjadi penopang utama pertanian di Kabupaten Madiun.
“Penyusutan debit air diperkirakan akan semakin menambah beban petani, terutama jika hujan tak kunjung turun dalam beberapa bulan kedepan,” pungkasnya. (mcr23/jpnn)