jatim.jpnn.com, PAMEKASAN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pamekasan mencatat ada sebanyak 520 kasus suspek campak per 10 September 2025.
Dari jumlah tersebut, 177 kasus sudah terkonfirmasi positif berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium. Saat ini, 83 pasien campak masih menjalani perawatan, sedangkan lima balita dilaporkan meninggal dunia.
Data tersebut dipaparkan dalam Rapat Koordinasi dan Audiensi Penanggulangan Kasus Campak di Ruang Peringgitan Dalam Pendopo Kabupaten Pamekasan yang dihadiri oleh perwakilan UNICEF serta beberapa pejabat lainnya, Kamis (11/9).
Bupati Pamekasan Kholilurrahman telah mengeluarkan surat edaran tentang kewaspadaan dan meminta semua pihak meningkatkan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya imunisasi, perilaku hidup bersih dan sehat, serta akses pengobatan yang cepat dan tepat.
“Menekankan agar fasilitas kesehatan, baik puskesmas maupun rumah sakit, negeri maupun swasta, memberikan pelayanan optimal sehingga kasus campak dapat ditekan dan tidak lagi menambah angka kematian,” kata Kholilurrahman.
Dia menjelaskan untuk menekan kasus campak, diperlukan kolaborasi lintas sektor. Menurutnya, kasus ini tidak hanya menjadi urusan medis saja, tetapi harus melibatkan seluruh perangkat daerah.
“Masalah kesehatan tidak bisa dipandang hanya sebagai urusan medis semata, melainkan akan berdampak langsung pada sektor pembangunan lainnya seperti pendidikan dan ekonomi,” katanya.
Dalam rakor tersebut, Kholilurrahman meminta para camat untuk aktif berkoordinasi dengan Forkopimda dan Forkopimcam guna memastikan cakupan imunisasi merata di wilayah masing-masing.