jpnn.com - Waktu di SMA awal tahun 1990-an saya belajar sejarah dunia. Satu kisah yang menarik perhatian saya, yakni waktu sang guru menceritakan secara bagus mengenai istana Knossos.
Kehebatan dunia di zaman dahulu baik juga direfleksikan dalam konteks masa kini.
Membaca kembali kisah peradaban kuno, seperti yang terukir dalam reruntuhan Istana Knossos di Pulau Kreta, Yunani, kita diingatkan bahwa sejarah bukanlah sekadar cerita yang terperangkap dalam buku-buku tebal.
Sebaliknya, sejarah merupakan sumber pembelajaran dinamis, sebuah "buku teks" nyata yang menawarkan pelajaran berharga bagi dunia pendidikan modern.
Kumpulan batu-batu tua, lukisan yang memudar dan artefak yang terserak sesungguhnya menjadi jendela menuju pemahaman multidisiplin yang relevan untuk memperkaya kurikulum dan menguatkan identitas bangsa.
Knossos, yang menjadi pusat peradaban Minoa, adalah bukti nyata kekayaan pengetahuan yang dapat digali dari sebuah situs arkeologi. Kompleks istana ini bukanlah sekadar bangunan, melainkan sebuah laboratorium multidisiplin yang memadukan berbagai bidang ilmu.
Dengan mengamati reruntuhannya, para siswa bisa mempelajari bagaimana teknologi sederhana dapat menghasilkan karya besar, sebuah konsep yang melampaui batas ruang dan waktu.
Lewat sisa-sisa reruntuhan, kita bisa belajar banyak tentang arsitektur dan teknologi masa lampau.