jatim.jpnn.com, SURABAYA - ProMeg Jatim menggelar diskusi bertajuk Merawat Api Perjuangan di Surabaya, Sabtu (27/7). Diskusi tersebut mengenang peristiwa bersejarah Kudatuli (Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli) 1996.
Diskusi yang dikemas dalam format Focus Group Discussion (FGD) itu menghadirkan tokoh-tokoh senior ProMeg, seperti Bambang DH, kader muda PDI Perjuangan, dan perwakilan dari struktur PDI Perjuangan Jatim.
Sekretaris Panitia FGD Baktiono mengatakan tiga dekade berlalu sejak peristiwa Kudatuli. Namun, semangat perjuangan dalam menegakkan demokrasi yang pernah diperjuangkan kala itu masih terus dijaga.
Lewat foru itu, ProMeg mengingat perjalanan panjang perjuangan partai dan sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah.
“Ini adalah tempat perjuangan kita,” ujar Baktiono.
Dia menilai para pejuang Promeg adalah sosok-sosok yang dengan kekuatan sendiri ikut menjaga eksistensi partai di masa-masa sulit. Dalam refleksi itu, Baktiono menyinggung sosok Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sebagai simbol kekuatan dan keteguhan.
"Satu-satunya perempuan terlama yang memegang Ketua Umum Partai Politik. Menjadi perempuan yang menjaga konstitusi dan penegakan hukum," ucapnya.
Menurut Baktiono, diskusi ini menjadi ruang lintas generasi agar semangat perjuangan yang telah dirintis para senior tidak padam.