jpnn.com, TANGERANG - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto menegaskan alokasi Dana Desa untuk 2026 tidak terkena pemangkasan anggaran dari pemerintah pusat.
BahkanPemerintah, kata Susanto, terus berupaya mencari dana tambahan untuk perluas program pembangunan desa.
"Kalau di Kemendes kan enggak kena potong, kami masih bagus, termasuk untuk Dana Desa juga bagus," ucap Mendes PDT Yandri Susanto di Tangerang, Banten, Kamis.
Menurut dia, seluruh program pembangunan desa yang bersumber dari Dana Desa tetap berjalan normal. Hal itu sesuai dengan pembagian alokasi anggaran yang diatur dalam Peraturan Menteri Desa (Permendes) Nomor 2 Tahun 2024.
"Itu mengatur fokus Dana Desa untuk ketahanan pangan 20 persen, untuk kemiskinan ekstrem 15 persen, untuk yang lain kita atur juga termasuk stunting," kata Mendes Yandri.
Pihaknya kini tengah mengupayakan pencarian tambahan pendanaan untuk memperluas program pembangunan desa, salah satunya melalui kerja sama dengan Bank Dunia senilai Rp 13 triliun.
"Yang bisa kita lakukan bersama dengan World Bank (Bank Dunia), kita akan menggeser 15.000 Desa Maju menjadi Desa Mandiri," tutur Mendes Yandri.
Ia menyebut langkah untuk menjalani kerja sama dengan bank hingga pihak swasta ini masih dilakukan pengkajian bersama Bappenas, Kemendagri, serta Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga), maupun lembaga terkait lainnya.