Keputusan Menkeu Purbaya Dinilai Tepat, APBN Bukan untuk Menanggung Utang Whoosh

5 hours ago 24

Keputusan Menkeu Purbaya Dinilai Tepat, APBN Bukan untuk Menanggung Utang Whoosh

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Kereta Cepat Whoosh. Foto: dok. PT KCIC

jpnn.com - Anggota Komisi XI DPR RI Tommy Kurniawan menyambut positif kebijakan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa yang menolak membayar utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh memakai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

“Keputusan Menkeu untuk tidak menggunakan APBN itu langkah yang tepat," kata dia melalui keterangan pers yang disampaikan fraksi PKB, Kamis (16/10).

Tommy menilai utang kereta cepat yang mencapai sekitar Rp 116 triliun, harus ditangani oleh Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara melalui koordinasi dengan konsorsium terkait. 

Tomkur -sapaan Tommy Kurniawan mengatakan proyek kereta cepat Whoosh merupakan hasil kerja sama business to business (B to B).

Kerja sama itu melihatkan konsorsium milik negara dan mitra dari Tiongkok sebagai pembentuk PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). 

Tomkur mengatakan segala risiko dan kewajiban finansial tidak dapat dibebankan ke APBN, karena KCIC bersifat komersial.

“Kalau proyek ini murni B to B, seluruh risiko dan kewajiban pembiayaan menjadi tanggung jawab badan usaha atau konsorsium, bukan negara,” ujarnya.

Tomkur mengatakan APBN seharusnya difokuskan pada sektor produktif yang mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. 

Anggota Komisi XI DPR RI Tommy Kurniawan sebut APBN seharusnya difokuskan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, bukan bayat utang kereta cepat Whoosh.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |