jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Ahmad Muzani menekankan pentingnya merawat konsensus kebangsaan sebagai fondasi utama keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal itu sampaikannya dalan orasi kebangsaan yang penuh semangat di acara Pelantikan Keluarga Besar Alumni Pelajar Islam Indonesia (PII) di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu (3/8).
"Ini adalah negeri kita, ini adalah republik kita, rakyat dan negeri yang kita cintai bersama. Mencintai Indonesia berarti mencintai republik ini, mencintai Indonesia berarti mencintai rakyat ini, mencintai Indonesia berarti juga mencintai pengelola negara ini," tegas Muzani dalam keterangannya, Senin (4/8).
Muzani juga menggaris bawahi pentingnya konsensus nasional yang menjadi pondasi berdirinya Republik Indonesia.
Dalam konsensus tersebut disepakati bahwa simbol Indonesia adalah merah putih, dasar negara adalah Pancasila, dan menyepakati bangsa Indonesia menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dia juga mengapresiasi histori kontribusi PII dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan, khususnya pada masa-masa sulit.
"Ketika Pancasila terancam pada tahun 1965, PII hadir untuk mempertahankan Pancasila, dan ketika Pancasila dipaksakan menjadi asas tunggal dengan cara-cara politik yang tidak demokratis, PII menentang pemaksaan itu," ujarnya.
Menjelang peringatan 80 tahun Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus mendatang, Ahmad Muzani menyerukan agar seluruh elemen bangsa terus menjaga dan mengisi kemerdekaan dengan kontribusi nyata.