jpnn.com, JAKARTA - Women in Maritime Indonesia (WIMA-INA) merealisasikan komitmen memperkuat peran perempuan di sektor maritim melalui partisipasinya pada The 4th International Conference on Maritime Development (ICMaD) 2025, yang diselenggarakan oleh Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar.
Kegiatan itu merupakan bagian dari rangkaian peringatan Dies Natalis ke-104 PIP Makassar, sebagai bentuk kontribusi lembaga pendidikan maritim tertua di Indonesia dalam memperkuat kolaborasi global dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kemaritiman.
Konferensi internasional dua hari ini mengusung tema besar “Empowering Maritime Innovation and Sustainability in Turbulent Times”, dan menghadirkan berbagai pemangku kepentingan sektor maritim — mulai dari lembaga pendidikan, pemerintah, organisasi internasional, hingga pelaku industri.
Ketua Umum WIMA Indonesia, Dr. Chandra Motik Yusuf mengungkapkan kesetaraan gender bukan hanya isu sosial, tetapi merupakan strategi pembangunan dan inovasi yang penting bagi masa depan industri maritim.
“Perempuan memiliki peran strategis dalam mendorong inovasi dan keberlanjutan sektor maritim," kata Dr. Chandra.
Melalui kepemimpinan yang kolaboratif, pendekatan yang inklusif, dan semangat kebersamaan, perempuan mampu menjadi penggerak perubahan di tengah dinamika global yang terus berubah.
Dr. Chandra juga menyoroti pentingnya landasan hukum maritim yang kuat dan terpadu untuk memastikan keberlanjutan pembangunan di sektor ini.
Menurutnya, penyusunan Rancangan Undang-Undang Hukum Maritim (RUU Hukum Maritim) akan menjadi tonggak penting menuju sistem hukum maritim nasional yang modern, berkeadilan, dan berdaya saing global — termasuk dalam menjamin ruang partisipasi perempuan.