Hasil Demo

5 hours ago 6

Oleh: Dahlan Iskan

Hasil Demo

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Dahlan Iskan. Foto: dok JPNN.com

jpnn.com - "Rakyat tidak perlu lagi memilih hidup atau bangkrut".

Itulah respons pejabat tertinggi Tiongkok setelah rakyatnya protes keras atas mahalnya harga obat di sana.

Protes itu tidak disampaikan lewat demo besar yang sampai bakar-bakar. Protes itu "hanya" disampaikan lewat film cerita.

Filmmya sangat laris. Ditonton hampir seluruh orang Tiongkok: film cerita berdasar derita rakyat akibat harga obat yang mahal.

Memang ada protes sungguhan sebelum film itu dibuat. Demo sungguhan. Yang didemo adalah penjara. Rakyat kota itu berbondong membawa poster. Mereka minta agar orang yang lagi ditahan di penjara kota itu dibebaskan. "Ia bukan penjahat. Ia dewa penolong kami," kata demonstran.

Demo itu --dan penyebab di balik demo-- diangkat menjadi cerita dalam film. Judulnya, dalam bahasa Inggris, Dying to Survive. Aslinya berjudul "Aku Bukan Dewa Penyembuh".

Benarkah itu film laris?

"Saya sudah menontonnya. Dua kali. Selalu menangis," ujar petugas hotel tempat saya menginap di Beijing saat ini.

Sejak heboh itu 91 jenis obat paten dimasukkan dalam BPJS, bahkan belakangan angka 91 itu bertambah menjadi 3.100 jenis obat. Perubahan yang drastis.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |