jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno mengingatkan saat ini efek krisis iklim semakin dekat dan sudah semakin terasa.
Dia mencontohkan suhu udara Jakarta yang terus mengalami kenaikan mencapai 34 derajat.
Selain itu, polusi udara semakin pekat dan berpengaruh terhadap warga yang memiliki masalah pernafasan, balita maupun orang tua.
Hal itu disampaikan Pimpinan MPR dari Fraksi PAN itu saat menjadi narasumber dalam Dialog Town Hall Komitmen Iklim Indonesia yang diselenggarakan Bijak Memilih dan ThinkPolicyId.
Dialog dibuat dalam format Town Hall dengan peserta yang didominasi anak-anak muda bisa langsung bertanya kepada wakil rakyat dari Dapil mereka masing-masing.
"Sebagian orang bilang ini adalah perubahan iklim, tetapi menurut saya kita sudah berada di tengah-tengah krisis iklim. Karena itu, harus ada aksi cepat untuk menyelesaikan payung hukum yang memastikan percepatan transisi energi," kata Eddy dalam keterangannya, Minggu (10/8).
Doktor Ilmu Politik UI ini mengungkapkan meski cadangan bahan bakar fosil Indonesia terbilang masih banyak, tetapi pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya harus didasarkan pada platform berkelanjutan, antara lain dengan membangun sumber-sumber energi terbarukan yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Karena itu, kami mendorong terus percepatan transisi energi agar bauran energi terbarukan semakin meningkat. Karena, selain masalah kesehatan, polusi dan kenaikan suhu, kita juga bakal gagal meraup investasi asing jika sumber energi terbarukan belum tercukupi,” ujar Eddy.