jpnn.com, JAKARTA - Keberadaan bandara di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Morowali, menjadi sorotan publik setelah muncul kabar bahwa bandara tersebut sulit diakses dan hanya pihak tertentu yang dapat masuk.
Kondisi ini memicu pertanyaan mengenai transparansi pengelolaan fasilitas transportasi tersebut.
Ketua Umum Gerakan Cinta Prabowo (GCP), H. Kurniawan, menilai situasi ini menunjukkan adanya persoalan serius terkait kedaulatan negara.
Dia menyebut isu bandara yang tidak dapat dimasuki pejabat daerah sebagai tanda lemahnya pengawasan.
“Ini sesuai pernyataan Presiden Prabowo bahwa negara sudah bocor. Ini salah satu bukti. Keamanan dimasuki orang yang tidak jelas, kok bisa dibiarkan?” ujar Kurniawan, dalam keterangannya, Selasa (25/11).
Kurniawan juga menyoroti dugaan tidak adanya pelayanan bea cukai dan imigrasi di fasilitas tersebut. Dia menilai hal itu sebagai bentuk kelalaian negara.
“Ini aneh. Negara ke mana selama ini? Saya minta diusut tuntas, siapa yang bermain. Jangan tebang pilih,” ucapnya.
Ia menegaskan bahwa masyarakat memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga kedaulatan. Kurniawan menyatakan pihaknya akan terus mengawal isu ini agar tidak terjadi potensi penyalahgunaan wilayah oleh pihak asing.






































