jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengatakan peningkatan literasi peserta didik di sejumlah sektor harus didukung konsistensi kebijakan dan political will semua pihak terkait.
Menurutnya, hal itu bertujuan demi melahirkan generasi penerus bangsa yang berdaya saing di masa depan.
"Upaya peningkatan literasi peserta didik butuh waktu dan konsistensi, sehingga memerlukan dukungan semua pihak untuk menerapkan kebijakan dan sistem pendidikan yang berkesinambungan," kata Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Selasa (29/7).
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menegaskan pentingnya pembelajaran dan pengembangan sains, teknologi, engineering dan matematika (STEM).
Hal itu sebagai fondasi pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan menengah Indonesia di tengah tuntutan perkembangan teknologi dan kebutuhan kompetensi masa depan.
Mendikdasmen Abdul Mu'ti menyampaikan itu pada The 8th Annual Scientific Symposium of Indonesian Collegians in Japan (ASSIGN) ke-8 yang digelar PPI Jepang di University of Tokyo kampus Bunkyo, Senin (28/7).
Sejak pertama kali berpartisipasi dalam Programme for International Student Assessment (PISA) pada 2000, Indonesia secara konsisten mencatat skor literasi sains yang berada di bawah rata-rata negara-negara Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
Pada PISA 2000, skor literasi sains Indonesia adalah 393, sementara rata-rata negara OECD mencapai skor 500.