IFG Sebut Professional Insurance Forum 2025 Jadi Wadah Bagi Pelaku Industri Asuransi

1 day ago 10

(Kiri-ke kanan) Direktur Teknik Asuransi Jasa Raharja Putera, Suhardiman yang juga selaku Ketua Panitia The Forum 2025 dan Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono saat pembukaan IPIF 2025. Foto: dok IPIF

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia Financial Group (IFG) sebagai holding BUMN Asuransi, Penjaminan, dan Investasi merealisasikan dukungan pada industri asuransi nasional, salah satunya melalui partisipasi pada Indonesia Professional Insurance Forum 2025 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI) di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, pada 6–8 Agustus 2025.

Sekretaris Perusahaan IFG Denny S. Adji mengatakan forum tersebut menjadi ajang strategis bagi para pelaku industri untuk berbagi wawasan dan strategi menghadapi tantangan geopolitik global yang memengaruhi sektor asuransi.

Menurut dia, tema “Navigating Geopolitical Threats and Opportunities in the Insurance Industry” relevan mengingat ketidakstabilan politik global, mulai dari meningkatnya ketegangan antarnegara, pergeseran aliansi strategis, perang dagang, hingga kebijakan nasionalistik yang dapat memengaruhi penilaian risiko, penjaminan, hingga pengelolaan klaim di industri asuransi.

"IFG selalu mendukung forum yang membahas isu-isu penting bagi keberlanjutan industri asuransi. Melalui ajang ini, kami ingin berkontribusi pada penguatan tata kelola risiko dan inovasi yang adaptif dalam menghadapi ketidakpastian global," tutur Denny.

Forum itu menghadirkan beragam topik penting, mulai dari strategi manajemen risiko, pengembangan produk asuransi yang responsif terhadap perubahan politik global, hingga peran teknologi dalam memperkuat daya saing perusahaan asuransi

Selain itu, forum ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antara perusahaan asuransi, regulator, dan pemangku kepentingan utama lainnya, sebagaimana disampaikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bahwa sinergi adalah kunci memperkuat peran industri asuransi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Dukungan terhadap forum ini juga diperkuat dengan hasil riset terbaru IFG Progress yang menunjukkan tren pertumbuhan positif di beberapa negara. Di Eropa, misalnya, keyakinan konsumen mulai membaik, dan inflasi sudah sesuai target Bank Sentral Eropa (ECB) sebesar 2 persen. Sementara di Tiongkok, pertumbuhan ekonomi kuartal II tercatat 5,2 persen–lebih tinggi dari perkiraan–didukung industri teknologi dan energi baru, meski aktivitas pabrik masih lemah dan inflasi tetap rendah.

"Dengan semangat sinergi, para pelaku industri nasional perlu memperkuat perannya dalam menghadapi tantangan geopolitik global, terkhusus dalam upaya untuk membuka peluang baru bagi pertumbuhan sektor asuransi di Indonesia," tegasnya.

Sekretaris Perusahaan IFG Denny S. Adji mengatakan forum tersebut menjadi ajang strategis bagi para pelaku industri untuk berbagi wawasan

Read Entire Article
| | | |