jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Sosial dan Publik Deodatus Andreas Deddy Cahyadi Sunjoyo atau Deddy Corbuzier hadir di UPN Veteran Yogyakarta sebagai pembicara pada acara Penerimaan Mahasiswa Baru Tahuh Ajaran 2025/2026, Senin (11/8).
Pada kesempatan itu, Deddy Corbuzier sempat menyinggung fenomena pengibaran bendera One Piece yang sedang jadi perbincangan publik menjelang HUT ke-80 Republik Indonesia.
Menurut dia, pengibaran bendera One Piece tidak menjadi masalah selama tetap menghormati posisi dan kesakralan bendera merah putih.
"Tidak ada masalah. Silakan, selama bendera One Piece tidak dikibarkan di atas bendera Indonesia. Selama bendera One Piece tidak dikibarkan lebih besar dibandingkan bendera Indonesia," ujar Deddy.
Jika bendera One Piece dikibarkan lebih tinggi atau lebih besar dari bendera merah putih, kata Deddy, tindakan tersebut adalah penghinaan terhadap simbol negara.
Deddy mengatakan bahwa pengibaran bendera One Piece adalah ekspresi masyarakat yang berharap kondisi Indonesia lebih baik dibandingkan hari ini.
"Bendera One Piece itu apa sih? Lambang perjuangan, kan? Tulisannya when government fail, we sail, gitu, kan? Kalau saya melihat itu adalah harapan, kok. Harapan dari rakyat untuk berjuang," katanya.
Persoalan saat ini, kata dia, bukan masalah jenis bendera apa yang dikibarkan, melainkan soal penghormatan terhadap simbol negara.