jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Center of Economic and Law Studies (Celios), Galau D. Muhammad menilai perekonomian Indonesia tengah dihantui deindustrialisasi dini.
Galau menunjukkan sejumlah indikator mengkhawatirkan yang terjadi pada perekonomian Indonesia.
Adapun di antaranya sulitnya lapangan pekerjaan, pemotongan Tunjangan Kinerja Daerah (TKD), dan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Indonesia hari ini rasa-rasanya itu mengalami deindustrialisasi dini," ujar Galau saat dihubungi jpnn.com, baru-baru ini.
Galau menyoroti ancaman serius terhadap struktur ekonomi Indonesia.
Beberapa variabel penting, seperti Purchasing Managers Index (PMI), mengalami kontraksi sejak kuartal pertama, mengindikasikan penurunan aktivitas manufaktur.
Selain itu, daya beli masyarakat yang lemah, ketidakpastian ekonomi global, dan ketergantungan yang berlebihan pada ekspor komoditas hingga abahan mentah menjadi faktor yang memperparah situasi.
Galau menambahkan upaya hilirisasi yang selama ini didorong pemerintah juga mengalami kendala.