jpnn.com - SIAK - Fakta mengejutkan terungkap dalam pertemuan antara Pemerintah Kabupaten Siak, PT Seraya Sumber Lestari (SSL), dan masyarakat Desa Tumang yang berlangsung di kantor bupati pada Senin (21/7).
Pada forum yang digelar untuk menyelesaikan polemik pengelolaan lahan konsesi itu, diketahui bahwa terdapat satu keluarga yang menguasai lahan seluas 138 hektare di wilayah konsesi PT SSL.
Lahan tersebut telah ditanami kelapa sawit dan sebelumnya disangkakan dikuasai oleh seorang pria bernama Sulistiyo yang kini berstatus sebagai tersangka.
Namun, dalam pertemuan itu terungkap bahwa Sulistiyo hanyalah pekerja kebun yang digaji oleh keluarga pemilik lahan tersebut.
“Pak Sulistiyo tidak memiliki lahan. Statusnya itu adalah pekerja yang diamanahkan merawat kebun. Jadi, statusnya digaji,” ujar salah satu peserta pertemuan yang mengenakan kemeja cokelat.
Pernyataan tersebut sontak mengejutkan seluruh peserta pertemuan termasuk Bu Bupati Afni Zulkifli.
Sebelumnya, Sulistiyo telah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian karena diduga menguasai lahan 138 hektare secara ilegal.
Salah satu anggota keluarga pemilik lahan mengaku bahwa pembelian lahan dilakukan sejak 2013 oleh kelompok tani secara kolektif, bukan berdasarkan luasan hektare melainkan berdasarkan surat-surat tanah (SKT) yang dimiliki.
