jateng.jpnn.com, PAREPARE - Drama menegangkan tersaji di Stadion BJ Habibie, Parepare, saat PSM Makassar menjamu Persijap Jepara pada laga perdana BRI Super League 2025/26, Kamis (08/08).
Pasukan Ramang nyaris mengunci kemenangan setelah unggul 1-0 hingga hampir usai waktu normal. Namun, di detik-detik terakhir injury time, gawang PSM kebobolan hingga skor imbang 1-1.
Kegagalan memetik tiga poin sempurna ini jelas meninggalkan rasa sesal mendalam bagi skuad Juku Eja.
Seakan mimpi buruk, hasil yang sudah di depan mata sirna hanya dalam satu menit saja.
Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares mengaku frustrasi dengan hasil tersebut.
"Kami frustrasi karena kebobolan di menit-menit akhir. Sepanjang laga, kami mampu menahan gempuran Persijap dan punya banyak peluang dari serangan balik, tetapi gagal dimaksimalkan. Ini risiko besar saat bermain dengan banyak pemain muda yang belum cukup pengalaman," ujarnya.
Fakta menarik, di pertandingan ini PSM tampil didominasi pemain muda U23.
"Sejak awal, kami hanya menurunkan dua pemain asing dan lima pemain U23. Semua pergantian pun dari pemain U23. Dari 15 pemain yang tampil, sembilan di antaranya adalah U23. Jadi sebenarnya, malam ini Persijap bermain lawan PSM U23," ungkapnya.