jpnn.com, BANDUNG - Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoo hampir satu pekan tidak beroperasional dikarenakan konflik internal pihak pengelola.
Kondisi ini pun dikhawatirkan akan berdampak pada perawatan satwa-satwa di sana.
Humas Manajemen lama dari Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT), Sulhan Syafi’i mengatakan, kebutuhan operasional Bandung Zoo paling besar diperoleh dari penjualan tiket, termasuk untuk mengurus satwa.
Penutupan Bandung Zoo pun berdampak pada pemasukan tersebut.
“Yang terbesar memang dari pengunjung,” kata Sulhan di Bandung, Senin (11/8).
“Kedua dari parkir, sewa-sewa booth atau tenant, kemudian resto. Ketiga dari lain-lain, seperti sumbangan. Tapi ya 0,0 sekian dibanding tiket yang paling besar,” ujar dia.
Meski belum beroperasional kembali, Sulhan mengatakan para pekerja tetap melakukan perawatan terhadap satwa.
Ada sekitar 40 orang lebih keeper yang melakukan perawatan terhadap sekitar 700 satwa di Bandung Zoo, termasuk melakukan perawatan atas fasilitas yang ada.