jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan satu gudang beras di Sabang, Aceh terbukti melakukan kegiatan ilegal yang dilarang pemerintah.
Amran menjelaskan beras milik salah satu penguaha itu diduga melakukan impor beras secara ilegal sebanyak 250 ton. Bahkan pengusaha itu melakukan impor tanpa adanya persetujuan pemerintah pusat.
"Ada beras masuk di Sabang, itu 250 ton tanpa izin dari pusat. Tanpa persetujuan pusat. Tadi langsung kami telepon Kapolda. Kemudian Kabareskrim, kemudian Pak Pandam, langsung disegel," kata Amran dikutip Senin (24/11).
Amran menjelaskan, beras tersebut berasal dari Thailand, dan tiba di Indonesia pada tanggal 16 November 2025. Beras ratusan ton tersebut diimpor oleh perusahaan berinisial PT MSG.
Amran menegaskan, kebijakan Presiden Prabowo Subianto sudah jelas melarang semua pengusaha dan aparatur negara untuk melakukan impor beras saat stok nasional melimpah. Karena itu, tindakan tegas terhadap pelanggaran menjadi kewajiban demi menjaga kehormatan bangsa.
"Bapak Presiden sudah menyampaikan tidak boleh impor karena stok banyak. Seluruh warga negara Indonesia, apalagi aparat atau pegawai seluruh Indonesia harus patuh pada perintah panglima tertinggi, perintah Bapak Presiden. Hari ini kami sampaikan itu kita segel dan kami minta ditelusuri siapa pelaku-pelakunya," tegasnya.
Amran menegaskan stok beras Indonesia saat ini dalam kondisi sangat aman dan bahkan mencapai posisi tertinggi menjelang akhir tahun, sehingga impor ilegal sangat merugikan dan mencederai semangat kemandirian pangan.
Menurut Amran, dalih harga beras Thailand dan Vietnam lebih murah tidak dapat dijadikan alasan, karena Indonesia berhasil menekan impor hingga stok nasional melimpah dan harga tetap terkendali tahun ini.






































