jateng.jpnn.com, SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang bergerak cepat menyikapi kondisi memprihatinkan di TPS Muktiharjo Kidul, Pedurungan, yang sudah kelebihan kapasitas dan memicu keluhan warga akibat bau menyengat.
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng menegaskan bahwa pihaknya sudah meninjau langsung lokasi dan tengah menyiapkan lahan alternatif untuk tempat pembuangan sementara (TPS) demi mengurai persoalan sampah di kawasan tersebut.
“TPS di Muktiharjo Kidul memang sudah penuh, perlu alternatif tambahan. Kami sudah cek lapangan dan sedang validasi status lahannya,” kata Agustina, Senin (21/7).
Namun, proses penyiapan lahan ini tidak bisa asal-asalan. Pemkot masih memastikan status kepemilikan lahan agar tidak tumpang tindih dengan klaim warga atau fungsi lahan lainnya.
“Banyak informasi simpang siur. Ada yang bilang itu TPU, ada yang bilang lahan garapan warga. Maka kami cek langsung ke lapangan,” ujarnya.
Sementara itu, warga sekitar TPS Muktiharjo Kidul sudah lama mengeluhkan tumpukan sampah yang meluber dan menimbulkan gangguan kenyamanan, bahkan dianggap sudah masuk kategori darurat lingkungan.
Sebagai bagian dari penanganan, Pemkot Semarang juga memperkuat program Semarang Bersih yang menekankan pengelolaan sampah sejak dari rumah tangga, termasuk pemilahan, bank sampah, hingga kampanye zero waste.
Tak hanya itu, Agustina juga menyoroti persoalan stunting yang masih menjadi tantangan serius di wilayah tersebut. Saat ini tercatat ada 12 anak dalam kondisi stunting, turun dari 13 karena satu anak keluar dari data akibat usia.