jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning mengaku tak sudi melihat Presiden kedua RI Soeharto ditetapkan pemerintah sebagai Pahlawan Nasional.
"Kalau pribadi, oh, saya menolak keras," kata Ribka menjawab awak media di Sekolah Partai, Jakarta Selatan, Selasa (28/10).
Dia mempertanyakan alasan Soeharto bisa masuk kandidat sebagai Pahlawan Nasional, terlebih dengan serentetan kasus penghilangan nyawa.
"Apa, sih, hebatnya si Soeharto itu sebagai pahlawan, hanya bisa memancing, eh, apa membunuh jutaan rakyat Indonesia," kata Ribka.
Wanita bergelar dokter itu meminta pemerintah tak memberikan gelar Pahlawan Nasional buat Soeharto dengan berbagai kasus masa lalu.
"Sudah, lah, pelanggar HAM, membunuh jutaan rakyat. Belum ada pelurusan sejarah, sudah, lah, enggak ada pantasnya dijadikan Pahlawan Nasional," kata Ribka.
Diketahui, Kementerian Sosial (Kemensos) telah menyerahkan 40 nama tokoh yang diusulkan sebagai calon pahlawan nasional.
Usul telah disampaikan kepada Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Nama Soeharto termasuk di dalam daftar bersama Presiden keempat RI Abdurahman Wahid atau Gus Dur. (ast/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:






































