Sentuhan Candi Bentar di Gedung Sate Jadi Polemik, Ini Penjelasan Ahli Budaya

13 hours ago 22

Sentuhan Candi Bentar di Gedung Sate Jadi Polemik, Ini Penjelasan Ahli Budaya

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Gapura Candi Bentar dipasang sebagai ornamen di gerbang Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung. Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com

jpnn.com, BANDUNG - Pembangunan gapura di gerbang Kantor Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat atau Gedung Sate di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, mengundang perhatian publik, tak terkecuali ahli budaya.

Hal ini jadi sorotan, sebab perubahan gapura tersebut cukup mencolok, dan mendapat sentuhan Candi Bentar.

Ahli Cagar Budaya Tubagus Adhi berujar mengatakan perubahan pada gapura di pintu masuk area Gedung Sate tidak salah, walaupun mengusung konsep Budaya Sunda.

Sebab, gerbang termasuk di pintu masuk area Gedung Sate bukan menjadi bagian dari cagar budaya. Mengingat, pemerintah membangun pagar Gedung Sate sekitar 1980-an, sehingga bukan oleh Kolonial Belanda.

"Enggak ada pagar waktu masa kolonial itu. Sekarang ada pagar, itu penting. Gimana kalau seperti kemarin, yang ada pagar di DPRD aja dibakar," kat Adhi, dikutip Minggu (23/11/2025).

Adhi menejelaskan, dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya menyatakan boleh mengembangkan cagar budaya dengan penyesuaian kebutuhan saat ini.

Namun, pengembangan cagar budaya tidak boleh menghilangkan nilai-nilai yang terdapat dalam sebuah bangunan.

"Pagar itu penting bagi saya, tapi harus memberikan aksesibilitas bagi pejalan kaki termasuk difabel," ucap dia.

Gapura bergaya Candi Bentar di gerbang Gedung Sate jadi sorotan. Ahli budaya dan Gubernur Jabar menegaskan bangunan itu bukan cagar budaya.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |