jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat ditutup menguat pada level Rp16.608 pada perdagangan sore ini, Selasa (28/10).
Pengamat ekonomi, pasar uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi menyatakan mata uang rupiah ditutup menguat 13 point, setelah sempat menguat 15 point pada penutupan sebelumnya di level Rp.16.621.
"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp. 16.600 - Rp.16.630," begitu analisa Ibrahim.
Ibrahim menjelaskan penguatan mata uang rupiah terhadap dolar Amerika ini dipengaruhi pasar yang didukung prospek kesepakatan perdagangan antara AS dan Tiongkok.
Kedua negara yang diketahui sebagai konsumen minyak terbesar dunia, dengan Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping tersebut, dijadwalkan bertemu pada Kamis di Korea Selatan.
Berdasarkan keterangan Menteri Luar Negeri Wang Yi, Beijing berharap Washington dapat mencapai kesepakatan di tengah jalan untuk mempersiapkan interaksi tingkat tinggi antara kedua negara.
Informasi tersebut disampaikan setelah Trump memberlakukan sanksi terkait Ukraina terhadap Rusia untuk pertama kalinya dalam masa jabatan keduanya, yang menargetkan perusahaan minyak Lukoil dan Rosneft.
Menyusul sanksi tersebut, pada hari yang sama, produsen minyak terbesar kedua Rusia, Lukoil menyatakan akan menjual aset internasionalnya.








































