jpnn.com, JAKARTA - Forum Pekerja Radiasi yang berada di bawah naungan PT Intergy Indonesia menggelar sebuah forum untuk mendorong sumber daya manusia yang siap mengaplikasikan teknologi nuklir bagi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Anggota pemangku kepentingan Dewan Energi Nasional (DEN) As Natio Lasman mengatakan pemerintah harus mengirim tenaga ahli untuk belajar langsung di negara-negara maju yang telah mengoperasionalkan PLTN.
"Indonesia harus belajar dari Amerika, Rusia dan China serta mengirimkan tenaga ahlinya untuk belajar mengoperasionalkan reaktor nuklir," ungkap As Natio dikutip, Kamis (31/7).
Menurut dia, mengirimkan tenaga ahli nuklir ke negara-negara yang terlebih dahulu mengoperasionalkan reaktor nuklir sangat penting mengingat ke depannya Indonesia akan membangun PLTN di 29 titik lokasi salah satunya di Bangka Belitung dan Kalimantan Barat.
"Indonesia harus punya PLTN, karena efisiensi di mana 1 gram uranium setara dengan 3 ton batu bara untuk menghasilkan panas yang sama," ungkap As Natio.
Materi uranium sebagai bahan utama PLTN, lanjut As Natio, banyak terdapat di Kalimantan, Mamuju Sulawesi dan Sumatera sehingga Indonesia tidak akan kekurangan cadangan.
Pelatihan dalam Skala Nasional
Di sisi lain, Direktur PT Intergy Indonesia Muhammad Mauliddin Nugraha mengatakan pihaknya ditunjuk secara langsung oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) dalam pelatihan bersertifikasi pada bidang tenaga nuklir.
