jatim.jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya memastikan para kiai sepuh dijadwalkan berkumpul di Pesantren Lirboyo, Kediri membahas polemik internal yang tengah berkembang di organisasi Islam terbesar di Indonesia itu.
"Insyaallah nanti akan digelar pertemuan yang lebih luas dengan menghadirkan para kiai sepuh (yang lebih senior) dan unsur-unsur kepemimpinan dalam lingkungan NU, di mana yang jadi tuan rumah adalah Pesantren Lirboyo di Kediri," ujar Gus Yahya di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Minggu (23/11) malam.
Namun, dia menegaskan belum ada tanggal pasti untuk pelaksanaan pertemuan tersebut.
"Kesepakatan di antara para kiai tadi sudah dicapai, segera akan diselenggarakan pertemuan itu. Mudah-mudahan bisa menjadi pembuka jalan keluar dari masalah yang ada sekarang," ujar dia.
Gus Yahya menyebut NU adalah organisasi dengan aturan dan konstitusi yang jelas.
"Jadi, pernyataan-pernyataan atau artikulasi-artikulasi, baik lisan maupun tertulis dari siapapun, itu semuanya harus diukur dengan aturan-aturan dan regulasi yang ada dalam sistem konstitusi organisasi," tuturnya.
Dalam silaturahim yang dihadiri sekitar 50 kiai dari Jatim, Jateng, Jabar hingga Sumut, para kiai dikatakan menyesalkan munculnya risalah rapat harian Syuriah PBNU yang beredar luas dan berisi desakan agar Yahya mundur dari jabatan Ketua Umum PBNU.
"Semuanya menghendaki agar segala sesuatu yang jadi masalah dalam organisasi dikembalikan kepada Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dikembalikan kepada sistem aturan yang ada dan walaupun ada kekurangan-kekurangan, ganjalan-ganjalan harus diselesaikan bersama tanpa mengembangkan konflik di antara jajaran kepemimpinan yang ada," jelasnya.



































