jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya buka suara terkait polemik di internal organisasi yang ia pimpin.
Adapun Gus Yahya didesak untuk meninggalkan jabatannya sebagai ketua umum oleh Syuriyah PBNU.
Meskipun demikian, Gus Yahya mengaku bakal mencari jalan keluar yang terbaik demi kemaslahatan Nahdlatul Ulama (NU) dan bangsa.
"Saya sudah menjalin komunikasi dengan jajaran Syuriyah. Saya berharap rekonsiliasi internal dapat segera diwujudkan bersama para kiai sepuh dan jajaran struktur terkait," kata Gus Yahya dikutip Senin (24/11).
Gus Yahya juga mengaku tidak akan mundur dari jabatannya ini. Sebab, jabatan yang dipegangnya merupakan amanah dari para warga NU.
"Masa amanah yang saya terima dari Muktamar Ke-34 berlaku selama lima tahun dan akan dijalankan secara penuh," katanya.
Gus Yahya menegaskan, Syuriyah PBNU tidak memiliki kewenangan untuk memberhentikan jabatan ketua umum, termasuk anggota organisasi yang memiliki jabatan struktural.
Bahkan Gus Yahya mengaku hingga saat ini dirinya belum menerima surat resmi dari Syuriyah PBNU mengenai dinamika jabatan yang dipegangnya ini.





































