jateng.jpnn.com, SEMARANG - Jembatan Kaca Tinjomoyo resmi dibuka untuk umum dan menandai babak baru kebangkitan kawasan hutan wisata di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah tersebut.
Kehadiran destinasi ini diharapkan dapat menghidupkan kembali kawasan yang sempat lama terbengkalai sejak kebun binatang di lokasi tersebut dipindahkan ke Mangkang pada 2007.
Pemindahan kebun binatang saat itu dilakukan setelah banjir besar di Sungai Garang memutus jembatan penghubung. Sejak itu, kawasan tersebut berganti nama menjadi Hutan Wisata Tinjomoyo.
Napas wisata mulai terasa kembali pada 2018 melalui Pasar Semarangan yang menghadirkan kuliner jadul dan suasana khas tempo dulu. Namun, pasar itu terhenti beroperasi selama pandemi Covid-19. Kini, dengan diresmikannya Jembatan Kaca Tinjomoyo, kawasan tersebut kembali menggeliat dengan konsep wisata alam terpadu.
Selain jembatan kaca, pengunjung juga dapat menikmati wahana baru seperti jeep adventure dan river tubing di aliran Sungai Garang. Pihak pengelola berencana menghidupkan kembali Pasar Semarangan dengan sistem pembayaran menggunakan uang kepeng untuk memperkuat nuansa tradisional.
Harga tiket masuk kawasan Tinjomoyo dipatok Rp 10.000 pada hari biasa dan Rp 15.000 saat akhir pekan. Pengunjung yang ingin mencoba paket wisata lengkap, termasuk naik jeep, menyeberangi jembatan kaca dan river tubing dapat membayar sekitar Rp 250.000 untuk tiga orang.
“Semua sudah termasuk tiket masuk dan asuransi. Kami juga bekerja sama dengan agen perjalanan untuk mengembangkan paket sesuai kebutuhan wisatawan,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang Wing Wiyarso, Minggu (5/10).
Jembatan kaca setinggi 48 meter dan panjang 85 meter di atas Sungai Garang ini dibangun sejak 2021. Demi keselamatan, pengunjung diwajibkan menggunakan alat pelindung diri (APD).