bali.jpnn.com, BADUNG - Isu relokasi Lapas Kelas IIA Kerobokan, Badung, Bali, kembali menyeruak.
Isu tersebut menyeruak setelah Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa didampingi Gubernur Bali Wayan Koster diterima langsung Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menimipas) Agus Andrianto, akhir pekan kemarin di Jakarta.
Salah satu yang menjadi pokok bahasan selain pengawasan warga negara asing (WNA) adalah rencana relokasi Lapas Kelas IIA Kerobokan.
“Hasil koordinasi kami dengan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan menunjukkan komitmen kuat pemerintah pusat untuk mendukung relokasi Lapas Kerobokan.
Selanjutnya, akan disusun MoU sebagai dasar hukum awal sebelum penyusunan Feasibility Study (FS) dan perumusan rencana pembangunan lapas baru,” ujar Bupati Adi Arnawa dilansir dari laman Pemkab Badung.
Bupati Adi Arnawa mengeklaim Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan memberi dukungan penuh atas rencana tersebut.
Ia pun optimistis bahwa relokasi Lapas Kerobokan serta penguatan sistem pengawasan WNA akan membawa Badung ke dalam era tata kelola pariwisata presisi, digital, integratif, dan responsif terhadap tantangan global.
"Upaya ini selaras dengan visi penataan infrastruktur Badung yang lebih manusiawi sekaligus mendorong keseimbangan antara pariwisata dan kualitas hidup masyarakat lokal," katanya.



































