jatim.jpnn.com, BANYUWANGI - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengantongi data yang cukup untuk mengungkap penyebab pasti tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali pada 2 Juli 2025.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengungkapkan timnya telah melakukan investigasi dan mengumpulkan data faktual sejak insiden kecelakaan kapal tersebut.
"Intinya kami sudah mendapatkan data yang cukup dan tinggal melakukan analisis mencari penyebab (kapal tenggelam)," ujar Soerjanto, Senin (21/7).
Soerjanto menyampaikan kontribusi penyebab kapal tenggelam sudah ada beberapa hal yang ditemukan, termasuk salah satunya terkait lashing atau proses pengikatan pemuatan kendaraan di kapal.
Menurutnya, ada beberapa hal yang sangat perlu dan segera dilakukan perbaikan dalam operasional di lintasan Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi)-Pelabuhan Gilimanuk (Bali).
"Mulai dari cara pemuatannya. Misalnya, kalau overdraft (melebihi muatan dari kapasitas) ya jangan diberangkatkan. Besok kami sampaikan ke Komisi V DPR RI terkait yang perlu segera ditindaklanjuti selama kami melakukan investigasi," katanya.
KMP Tunu Pratama Jaya yang mengangkut 53 penumpang, 12 ABK/kru, dan 22 unit kendaraan itu tenggelam setelah sekitar 30 menit bertolak dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk.
Korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya hingga saat ini tercatat 30 orang ditemukan selamat, 19 orang ditemukan meninggal, dan 16 korban lainnya belum ditemukan. (antara/mcr12/jpnn)