jateng.jpnn.com, SEMARANG - Kajian mengenai wacana pengembalian program enam hari sekolah di Jawa Tengah (Jateng) telah rampung. Hasil kajian tersebut akan segera disosialisasikan kepada masyarakat dalam waktu dekat.
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen mengatakan kajian dilakukan dengan melibatkan sejumlah perguruan tinggi di Jawa Tengah.
“Kami sudah melakukan kajiannya. Kami melibatkan kampus-kampus, dan kajiannya sudah selesai. Ini tinggal bagaimana menyosialisasikan kepada masyarakat agar mereka bisa ikut andil,” kata lelaki yang akrab disapa Gus Yasin di Gedung DPRD Jateng, Senin (24/11).
Menurutnya, alasan munculnya wacana kembali ke enam hari sekolah adalah kesenjangan aktivitas antara siswa dan orang tua pada hari Sabtu.
Saat murid libur, sebagian besar orang tua justru tetap bekerja sehingga pengawasan terhadap anak menjadi minim.
“Ketika hari Sabtu libur, masyarakat kita banyak yang bekerja. Jadi pengawasan itu tidak ada. Masukannya, banyak anak-anak yang akhirnya nongkrong, main gawai, hingga muncul masalah seperti judi online dan gim online. Ini meresahkan kita semua,” ujarnya.
Menurut Gus Yasin, kajian tersebut telah disusun oleh tim yang bekerja sama dengan perguruan tinggi, tetapi belum disampaikan secara resmi kepada pemerintah provinsi.
Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (Sekjen PPP) itu menegaskan bahwa wacana menghapus kebijakan lima hari sekolah berangkat dari aspirasi masyarakat.



































