jatim.jpnn.com, SURABAYA - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim mengidentifikasi tujuh jenazah korban ambruknya bangunan tiga lantai Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Senin (6/10).
Dengan demikian, total jenazah yang berhasil diidentifikasi berjumlah 17 korban dari 59 kantong jenazah yang diterima.
Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Khusnan Marzuki menjelaskan proses identifikasi korban ambruknya Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran Sidoarjo melibatkan serangkaian metode ilmiah dan teliti.
"Tim menggabungkan data antemortem yang dikumpulkan dari keluarga korban, seperti catatan medis, gigi, sidik jari, dan properti pribadi, dengan data post mortem yang diperoleh dari pemeriksaan jenazah," jelas, Kombes Khusnan, Senin (6/10).
Selain tujuh yang telah teridentifikasi, satu body part juga dicocokan dengan jenazah korban. Bagian tubuh itu teridentifikasi dan cocok dengan korban bernama Muhammad Dafin (13) asal, Semarang, Jawa Tengah.
Ketujuh jenazah yang telah teridentifikasi itu langsung diserahkan kepada pihak keluarga yang sudah menunggu di RS Bhayangkara Surabaya.
Sebelum diserahkan, jenazah tersebut disalatkan terlebih dahulu. Penyerahan itu juga disaksikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
“Kami semua mendoakan, semoga mereka yang telah teridentifikasi dipanggil ke haribaan Allah SWT dalam keadaan husnul khotimah. Bagi keluarga yang masih menunggu, saya harap tetap sabar dan tabah. Tim DVI bekerja keras dan teliti untuk memberikan kepastian,” kata Khofifah.