jpnn.com, JAKARTA - Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia (IKPNI) memaknai peringatan hari jadi ke-51 pada Sabtu, (22/11) sebagai momentum penting.
Momentum itu untuk memperkuat kembali nilai-nilai kepahlawanan di tengah dinamika sosial dan geopolitik yang terus berubah.
Adapun peringatan hari jadi IKPNI tersebut digelar di Gedung Konvensi Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata, Jakarta.
Sebagai organisasi resmi keluarga pahlawan nasional, IKPNI memiliki akar historis kuat.
Didirikan pada 10 November 1974 oleh para istri pahlawan nasional—di antaranya Ibu Martadinata, Ibu Djuanda, Ibu Sjahrir, dan Ibu Wahid Hasyim—bersama Sekretaris Jenderal Departemen Sosial saat itu, Ibu Rusiah Sardjono.
Organisasi tersebut pada 21 November 1989, memperbarui diri dan nama menjadi Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia (IKPNI).
Di usia ke-51, IKPNI mendorong peringatan hari jadi sebagai ruang mempertegas kembali nilai perjuangan para pendiri bangsa.
Nilai keberanian, integritas, dan pengabdian dinilai makin urgen di tengah tantangan modern seperti penetrasi teknologi, polarisasi sosial, hingga perubahan global yang cepat.
Ketua Panitia Harlah IKPNI ke-51, Seno Kasman Singodimedjo menyampaikan bahwa peringatan ini memiliki makna spiritual dan historis yang penting bagi keluarga besar pahlawan nasional.





































