DPD RI dan Belarus Perkuat Kerja Sama Pangan untuk Dukung Swasembada ala Asta Cita

3 hours ago 5

DPD RI dan Belarus Perkuat Kerja Sama Pangan untuk Dukung Swasembada ala Asta Cita

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Ketua DPD RI Sultan B. Najamuddin menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Belarus Maxim Ryzhenkov di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (5/8). Foto: DPD

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD RI Sultan B. Najamuddin menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Belarus Maxim Ryzhenkov di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (5/8). Pertemuan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat kerja sama bilateral, khususnya di sektor pertanian dan ketahanan pangan, sejalan dengan agenda Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

"Potensi pertanian di berbagai daerah Indonesia memiliki peluang sinergi dengan keunggulan sektor pertanian Belarus. Kami akan tindaklanjuti dengan kerja sama konkret," ujar Sultan sdusai pertemuan.

Diskusi bilateral membahas sejumlah komoditas unggulan seperti kakao, karet, minyak sawit, dan hasil laut, serta peluang pengembangan teknologi mekanisasi pertanian. Sultan menekankan peran DPD RI sebagai representasi daerah dalam mendorong ekspor produk pertanian lokal.

"Presiden telah membuka peluang ekspor ke Belarus. Daerah harus memanfaatkan momentum ini dengan meningkatkan produksi kakao dan karet, sekaligus mengembangkan industri pengolahan dalam negeri," tambah Sultan.

Menlu Belarus Maxim Ryzhenkov menyebut pertemuan ini membuka peluang besar bagi kedua negara. "Kami ingin meningkatkan volume perdagangan dengan mencari komoditas baru yang saling menguntungkan, termasuk di bidang mekanisasi pertanian," kata Maxim.

Belarus selama ini menjadi salah satu pemasok utama pupuk ke Indonesia. Data BPS mencatat impor pupuk dari Belarus mencapai puncaknya pada 2021 sebesar 905,5 ribu ton. Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat stabilitas pasokan pupuk nasional.

Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Presiden Prabowo dengan Presiden Belarus Aleksandr Lukashenko pada 15 Juli 2025 lalu. Saat itu, kedua pemimpin negara membahas kerja sama strategis, termasuk penyediaan pupuk dan komoditas penting lainnya.

"Belarus membutuhkan banyak komoditas dari Indonesia, sementara kita juga memerlukan pasokan pupuk dan potasium," ujar Presiden Prabowo dalam keterangan sebelumnya.

Kolaborasi ini sejalan dengan Asta Cita nomor 2 yang fokus pada swasembada pangan melalui penguatan kerja sama internasional dan adopsi teknologi pertanian.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |