jateng.jpnn.com, SEMARANG - Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Kota Semarang menyatakan siaga penuh terhadap praktik nakal beras premium oplosan yang bikin rakyat buntung.
"Pengawasan ketat terus dilakukan, terutama setelah Kementerian Pertanian mengumumkan 212 merek beras yang dicurigai abal-abal," ungkap Kepala Dishanpan Kota Semarang Endang Sarwiningsih, Selasa (22/7).
Hasil pantauannya, kata dia, di Kota Semarang sejauh ini belum ditemukan beras oplosan, baik di pasar tradisional maupun pelaku usaha binaan kami.
Meski belum ada temuan, Dishanpan tak mau kecolongan. Pengecekan ulang terhadap merek-merek yang dirilis Kementan akan segera dilakukan. Masyarakat pun diminta tak tinggal diam.
Endang membocorkan trik mudah mengenali beras premium dan medium. “Lihat patahan berasnya. Premium patahnya di bawah 14 persen, utuh, putih mengilap. Kalau bentuknya aneh-aneh, warnanya kusam, itu bisa medium disulap jadi premium,” jelasnya.
Selain itu, lanjut dia, beras oplosan biasanya banyak serpihan kecil di dasar kemasan. "Bisa jadi itu medium yang dikemas premium. Tak berbahaya, tetapi rugi besar di kantong,” tegasnya.
Dishanpan memastikan akan terus menjaga pasar Semarang tetap bersih dari praktik tipu-tipu beras oplosan. Konsumen pun diminta cerdas dan kritis saat membeli.
“Yang kami jaga bukan hanya kualitas pangan, tetapi juga hak rakyat untuk tidak dibohongi,” pungkas Endang. (JPNN)