jatim.jpnn.com, JEMBER - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jember menduga sayuran selada dan timun yang terpapar bahan kimia menjadi penyebab keracunan massal dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 05 Sidomekar, Kecamatan Semboro.
“Berdasarkan analisis data epidemiologis, selada dan timun merupakan makanan yang diduga kuat penyebab keracunan dalam program MBG di SDN Sidomekar,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinkes Jember Rita Wahyuningsih, Minggu (5/10).
Temuan itu juga disampaikan kepada Ketua Komnas HAM Anis Hidayah saat berkunjung ke Kantor Pemkab Jember, Sabtu (4/10).
Menurut Rita, ada 58 siswa yang menerima paket MBG. Beberapa siswa berteriak saat menemukan belatung di makanan, kemudian mengalami gejala seperti mual, muntah, dan pusing tak lama setelah makan.
“Dari data, keluhan mulai muncul sekitar sepuluh menit setelah mengonsumsi MBG. Sebanyak 17 anak mengeluh mual, 12 anak muntah, dan tujuh anak nyeri perut,” bebernya.
Menu MBG saat itu terdiri dari roti tawar, telur rebus goreng, selada, timun, mayones, saus saset, keju parut, susu UHT, dan mendol tempe.
"Selada dan timun merupakan makanan yang paling kuat dikaitkan dengan dugaan keracunan, dengan mempertimbangkan kejadian yang cepat yaitu 10-15 menit setelah mengonsumsi," katanya.
Rita menjelaskan waktu reaksi yang cepat menunjukkan dugaan kuat penyebabnya berasal dari sayuran mentah yang terpapar residu bahan kimia atau pestisida, terutama pada selada dan timun.