jpnn.com, GARUT - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi siap menjadi bapak asuh bagi anak dan keluarga korban meninggal dunia dalam peristiwa pesta pernikahan putranya, Maula Akbar dan Putri Karlina di Kabupaten Garut, Jumat (18/7).
Hal itu disampaikan Dedi saat menemui keluarga korban. Adapun tiga orang meninggal dunia dalam insiden desak-desakan warga saat mengantre pembagian makanan gratis di Pendopo Garut.
Korban meninggal itu ialah seorang anggota polisi Bripka Cecep Saepul Bahri (39) yang sedang bertugas, Vania Aprilia (8), dan Dewi Jubaeda (61).
Saat menemui salah satu keluarga korban, yakti orang tua Vania Aprilia di Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Dedi Mulyadi meminta maaf atas peristiwa yang tak terduga tersebut.
"Ibu abdi nyuhunkeun dihapunteun ya atas nami Maula sareng Putri anu syukuran acara nikahan, hapunteun pisan (Ibu saya memohon maaf atas nama Maula dan Putri yang melaksanakan syukuran pernikahan, memohon maaf sekali)," kata KDM sapaan akrabnya, dikutip dari akun youtube miliknya, Minggu (20/7).
"Wios bapak tos takdirna panginteun (Tidak apa-apa bapak mungkin sudah takdirnya)," kata Mela yang merupakan ibu dari Vania, menjawab permintaan maaf dari KDM.
Mela menceritakan bahwa dirinya bersama anaknya Vania tengah berjualan di Alun-Alun Garut. Akan tetapi, saat bermain di sekitaran tempat berjualan tiba-tiba Vania tidak ada.
Kemudian dirinya bersama 4 orang lain mencari Vania tetapi tidak ditemukan. Rupanya Vania ikut antre dalam acara makan gratis dan meninggal dunia.