jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) berkomitmen menguatkan riset yang berdampak dan menjawab permasalahan masyarakat melalui program-programnya.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto mendorong riset-riset agar mampu menjawab tantangan riil masyarakat, dan hasilnya bisa dihilirisasi menjadi produk yang siap dimanfaatkan atau dikomersialisasikan.
"Arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya terobosan di bidang sains dan teknologi untuk menjawab kebutuhan bangsa dan menjaga daya saing Indonesia di tengah perkembangan global," kata Menteri Brian dalam taklimat media “Penguatan Riset untuk Percepatan Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi” di kantor Kemdiktisaintek, Kamis (31/7).
Untuk mencapai hal tersebut, lanjutnya, riset dasar atau fundamental perlu dikuasai bersama dengan riset terapan yang akan memiliki hasil yang dibutuhkan masyarakat.
Penguasaan ini dimulai dari pengembangan ekosistem riset yang diawali di perguruan tinggi, yang bersifat multidisipliner dan kolaboratif.
Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen Risbang), Fauzan Adziman menyatakan kemitraan menjadi kata kunci dalam pengembangan dan eksekusi program-program Kemdiktisaintek.
Utamanya dalam tahap komersialisasi, di mana dibutuhkan program transfer teknologi melalui kemitraan.
“Kami merancang program dengan seksama dari hulu ke hilir, supaya betul-betul bermanfaat bagi masyarakat. Kami menjalin kerja sama erat dengan industri, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), akademisi, investor, hingga Pemerintah Daerah (Pemda),” jelas Dirjen Fauzan.